Mengirim alat kesehatan memerlukan perhatian khusus karena melibatkan regulasi ketat dan keamanan. Baik untuk kebutuhan individu maupun bisnis, penting memahami persyaratan dan dokumen yang diperlukan agar proses pengiriman berjalan lancar. Berikut panduan lengkap yang bisa membantu Anda.
Pengiriman alat kesehatan biasanya dilakukan melalui jasa ekspedisi yang memiliki izin khusus. Beberapa perusahaan logistik menyediakan layanan pengiriman alat kesehatan dengan prosedur sesuai regulasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pilih jasa ekspedisi yang memiliki pengalaman menangani barang sensitif untuk memastikan barang sampai dalam kondisi baik.
Persyaratan pengiriman alat kesehatan meliputi kepatuhan terhadap standar keselamatan dan kesehatan, seperti memastikan barang dikemas dengan baik agar tidak rusak. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2021, alat kesehatan tertentu harus disertai izin edar dari Kemenkes. Selain itu, barang harus sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan.
Dokumen utama yang harus disiapkan adalah:
Tidak semua alat kesehatan dapat dikirimkan. Contohnya, alat medis non-elektronik seperti masker, termometer manual, atau perban biasanya lebih mudah dikirim dibanding alat elektronik seperti mesin ventilator. Untuk barang berbahaya seperti jarum suntik atau bahan kimia, pengiriman harus memenuhi regulasi tambahan dari pihak berwenang.
Risiko pengiriman alat kesehatan mencakup kerusakan barang selama proses pengangkutan, keterlambatan akibat pemeriksaan ketat di bea cukai, atau penolakan masuk karena dokumen tidak lengkap. Untuk meminimalkan risiko, gunakan jasa pengiriman terpercaya dan asuransikan barang Anda.
Mengirim alat kesehatan membutuhkan pemahaman mendalam tentang regulasi dan dokumen pendukung. Dengan memilih jasa pengiriman yang tepat dan memastikan kepatuhan terhadap aturan, proses pengiriman dapat berjalan lancar dan aman. Pastikan selalu memeriksa regulasi terbaru untuk menghindari kendala.